masa depan aset kripto dan blockchain

mata uang kripto (cryptocurrency) telah mengalami down trend dalam perdagangan yang dibuka Sabtu (17/7/2020) siang kemarin, hal ini merupakan lanjutan dari pelemahan pada dua hari yang lalu.


melansir data dari CoinMarketCap pukul 11:29 WIB, dari sepuluh koin kripto yang memiliki nilai kapitalisasi pasar terbesar, tujuh di antaranya mengalami anjlok dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Polkadot menjadi yang paling anjlok di antara kripto kelas kakap lainnya, yakni sebesar 10,03% ke harga US$ 11,87/koin. Dogecoin juga ambles 8,81% menjadi US$ 0,1701/koin.

Sementara raja kripto Bitcoin juga ikut anjlok sebesar 1,99% menjadi US$ 31.276,12/koin. Ethereum anjlok 3,9% ke US% 1.870,46/koin. Dalam seminggu kedua koin raksasa ini anjlok masing-masing sebesar 7,57% dan 12,44%.

Tabel Pergerakan Harga 10 Besar Koin Kripto pada Sabtu (17/7).

Sumber: Coinmarketcap.com | pukul: 11.29 WIB


tetapi Tether(USDT) dan BNB berhasil naik perlahan-lahan sebesar 0,03%, 0,03%, dan 0,02%.

Di tengah-tengah anjloknya koin-koin besar, koin 'receh' NEM menjadi yang tertinggi dalam 24 jam terakhir, naik 13,23% ke US$ 0,1596/koin. Lanjut dibawah NEM ada Basic Attention Token yang naik 13,23%.

Para pakar Analis crypto menerangkan bahwa tendensius dari bitcoin mengikuti gerakan pasar saham global yang juga sedang melemah.

Dan yang mengejutkan adalah Beberapa analis telah memperingatkan kepada investor kripto bahwa pasar crypto mungkin akan mengalami penurunan lagi.

"Bitcoin memang sedang mengalami penurunan, tapi jika kita dapat melihat garis break yang jelas ke wilayah positif, namun kami sulit untuk berasumsi kenaikan kembali." kata Lennard Neo, pimpinan penelitian untuk Stacck Funds, dilansir dari CoinDesk.

Dari hasil pidato Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell di hadapan Kongres AS pada Rabu (14/7/2020) lalu, membuat mata uang kripto terbebani, karena kemungkinan peluncuran dolar digital akan menjadi sentimen negatif bagi pasar kripto.

Inilah adalah masalah terpenting bagi para trader crypto yang berharap bahwa cryptocurrency tersebut akan mempertahankan nilainya karena dolar yang sedang melemah atau bahwa ia akan menghadapi tekanan jual sebagai aset yang berisiko apabila The Fed siap star dan bergerak untuk mengendalikan stimulus moneternya.

"Kami mengalami peningkatan inflasi yang cukup besar dari yang dibayangkan banyak orang sebelumnya, bahkan lebih besar dari yang saya harapkan, namun kami masih berusaha untuk memahami apakah hal itu akan berlangsung dengan cukup cepat, atau apakah kami perlu melakukan tindakan dengan satu atau cara lainnya." ucap Powell saat berdato.

LihatTutupKomentar